Profil KTT Ngudi Dadi
Kelompok Tani Ternak (KTT) Ngudi Dadi didirikan pada tahun 2000 di Dusun Padureksa Desa Kedarpan Kecamatan Kejobong Purbalingga Jawa Tengah atas inisiasi beberapa orang masyarakat dan Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga. Ngudi Dadi yang berarti nguri wuri sampun dadi memiliki makna yang cukup mendalam yaitu bekerja keras sampai berhasil. Masyarakat yang tergabung dalam kelompok Ngudi Dadi umumnya berprofesi sebagi petani dan buruh tani. Mereka mengusahakan beberapa komoditi pertanian seperti singkong, ubi, lada, kopi, dan lain-lain. Di sela-sela keseharian mereka diselingi oleh kegiatan beternak kambing. Biasanya selepas kerja di ladang, menyempatkan diri untuk mencari rumput sebagai pakan kambing yang kandangnya ada di samping rumah mereka. Kepemilikan kambing peternak anggota Ngudi Dadi masih bersifat sampingan dengan kepemilkan usaha kambing dibawah 10 ekor. Pada tahun 2016, Ngudi Dadi mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham melalui Keputusan Mentri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia nomor AHU-0057492.AH.01.07.Tahun 2016 sebagai Perkumpulan Kelompok Tani Ternak Ngudi Dadi Desa Kedarpan.
Desa Kedarpan masuk ke dalam wilayah Kecamatan Kejobong. Luas wilayah Kecamatan Kejobong 3.998,580 Ha, dengan ketinggian beragam berkisar 60-80 m dpl. Temperatur maksimal 320C dan terendah 180C dengan rata-rata 27,250C, kelembaban 81persen dan dengan curah hujan 3.250 mm per tahun. Penggunaan lahan sebagai tanah tegalan dan kebun sebesar 1.921,266 Ha (51%) dari luas wilayah. Ditinjau dari aspek daya dukung untuk peternakan kambing, sistem pertanian lahan kering berupa tegalan dan kebun yang cukup luas (1.609,411 Ha) sangat mendukung ketersediaan hijauan pakan bersumber dari rumput alam maupun ramban (browse) serta hijauan berasal dari limbah pertanian. Limbah pertanian yang utama adalah daun kacang tanah, ketela pohon dan jagung.
Beternak kambing yang dilakukan melalui kegiatan pembibitan telah mendorong usaha peternakan kambing semakin berkembang dan berkelanjutan. Sampai tahun 2019 ini, jumlah anggota ternak Ngudi sekitar 50 orang. Kambing yang dikembangkan oleh masyarakat adalah kambing khas Kejobong yang merupakan keturunan kambing kacang dan kambing peranakan ettawa (PE). Ciri khas kambing ini yaitu kepala berwana hitam, tubuh berwarna hitam , hidung berbentuk cembung, garis punggung cekung, kuran tubuh kambing lokal (khas) Kejobong di antara (intermediate) kambing PE dan kambing Kacang. Rumpun Kambing Kejobong asal Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, kini telah ditetapkan sebagai bagian dari Kekayaan Sumber Genetik Lokal berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 301/kpts/SR120/5/2017. Pada tahun 2018, Desa Kedarpan terpilih sebagai salah satu desa di Indonesia penerima program Desa Berdaya Sejahtera Mandiri (DESA BSM) dari Laznas Bangun Sejahtera Mitra Umat dan Bank Syariah Mandiri.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!